Kamis, 14 November 2013

Rusia Menanti (Bag. 4)

1 minggu sebelum keberangkatan, saya dan teman-teman pergi untuk terakhir kalinya ke KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN untuk mencari tau informasi selanjutnya mengenai beasiswa kami. Karena sebelum itu saya mendengar kabar yang kurang baik terkait berkas-berkas yang telah lama saya serahkan untuk Beasiswa Unggulan. Dengar kabar burung berkas-berkas yang masuk untuk pengajuan beasiswa unggulan tahun ini khususnya Pelamar yang akan ke Rusia akan dilimpahkan ke Lembaga Pengelolah Dana Pendidikan (LPDP) dibawah Kementerian Keuangan. Saya pastikan berita itu, saya pergi ke Diknas dan bertemu dengan staf biro yang tidak bisa kusebutkan namanya, ya karena dia hanyalah bawahaan yang akan tunduk dengan atasan. Saya tidak terlalu puas dengan penjelasan staf itu terkait masalah pemindahan berkas dari Diknas ke LPDP terlalu mutar-mutar sehingga pusing sendiri dia untuk menjelaskannya.Tak sabar, aku langsung berhadapan dengan bos nya, yaitu pak abe, ya pak abe, yang menjadi pembicara di Institusi yang bernama SEAMOLEC. Ternyata sama saja jawaban yang Saya dapat. Beliau hanya mengatakan berkas-berkas yang masuk dari pelamar yang ke Rusia akan dilimpahkan ke LPDP atas perintah atasan. 

Karena terkait akan ada bantuan untuk mahasiswa/i yang ada di Rusia akan diberi bantuan oleh RI1, jadilah kami disatukan kedalamnya. Disini yang tak saya mengerti. Dari awal Saya dan teman-teman mengajukan untuk Beasiswa Unggulan yang itu hak setiap anak bangsa. Jika berkas-berkas kami dipindahkan ke LPDP sama saja kami tidak mengajukan beasiswa, karena LPDP memang akan memberi tambahan uang saku untuk para mahasiswa/i yang berada di Rusia, bukan memberikan beasiswa. Kenapa kami protes?ya jelas saja kami mengajukan beasiswa unggulan diknas dibawah bendera PBNU, karna itu kami meminta rekomendasi dari PBNU untuk mempercepat proses pendanaan tersebut. Besar harapan kami dengan surat itu beasiswa kami akan lebih cepat diproses. Bukan untuk dilepar kesana kemari seperti bola.

Pada akhirnya saya pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan birokrasi ini. Indah memang birokrasi ini. Saya pun tidak memikirakannya, Saya serahkan semua kepada yang Maha esa. Saya bersama teman-teman sudah berusaha sampai 3 hari sebelum keberangkatan, belum juga mendapatkan penjelasan sama sekali. Karena waktu keberangkatan kami semakin dekat. Kami harus siapkan mental dan siap dengan kondisi apapun setelah sampai di Rusia nanti. Toh ini mimpi ku, apapun yang akan terjadi saya akan tetap berangkat. Jadi untuk sementara tidak ada kepastian tentang beasiswa aku pun meminta dana talangan sementara kepada mamaku untuk bekal disana dan sekali lagi kasih ibu kepada anaknya tak terhingga. Bagaimanapun kondisinya beliau tetap mengusahakan untuk anak tercintanya meraih mimpi.

Tugas kami tidak berhenti disana, masih banyak yang kami harus kerjakan. Kami pergi untuk membeli perlengkapan musim dingin. Kami beli penutup kepala, badan, tangan, dan kaki. Kami belanja di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Sudirman, Jakarta. Mahal memang, tapi kami butuh, apa boleh buat tetap kami beli. Kami hanya membeli long jhon, karena itu yang murah disana. Selebihnya kami membeli perlengkapan di Pasar Pagi Mangga Dua. Saya tau disana ada satu toko yang menjual perlengkapan musim dingin yang sesuai dengan harga kantong. Lalu saya pergi dan memborong semua yang dibutuhkan dari atas kepala sampai bawah.

Selain keperluan musim dingin, mengingat makanan di negara kita jauh berbeda dengan makanan sana, aku juga mempersiapkan kebutuhan makan dan beberapa alat dapur yang pastinya lebih murah di sini bahkan tidak ditemukan di Rusia sana. Seperti bumbu-bumbu instan makanan khas Indonesia yang kita konsumsi sehari-hari, mie rebus indomie favorit, piring plastik, gelas plastik, dan lain-lain. Seperti belanja ibu rumah tangga untuk 1 bulan. Tetap aku harus memilah-milah untuk aku bawa ke sana, karena aku tidak bisa melawan peraturan maskapai yang memberikan jatah preman untuk bagasi sebanyak 30 KG.



Minggu, 03 November 2013

Rusia Menanti (Bag. 3)


Sedari awal, sejak pengumuman kelulusan beasiswa Rusia, saya dan ke 4 teman memang tidak tinggal diam dan meratapi nasib. Kami tak hanya Membuat Proposal  kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami juga membuat Proposal dan melengkapi semua persyaratan untuk Program Beasiswa Unggulan yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rebublik Indonesia. Beasiswa ini memang terbuka untuk umum, terutama untuk para siswa yang akan menempuh pendidikan S1, S2, dan S3. Untuk jenjang S1 dan S2 yang akan diberikan beasiswa tambahan uang saku, sedangkan untuk jenjang S3 beasiswa yang diberikan adalah beasiswa penelitian. di dalam WEB PROGRAM BEASISWA UNGGULAN menerangkan jumlah dana beasiswa yang diberikan sebesar 750 Euro per bulan. WOW. itu uang yang banyak sekali bagi kami para mahasiwa. Kalau memang benar itu sangatlah cukup untuk membiayai kebutuhan kami bahkan setelah pulang nanti malah bisa kebeli mobil :) 

Kami pergi ke rumah alumni yaitu DR. Herdi Sahrasad. Kami biasa memanggil beliau dengan sebutan bang Herdi. Dia adalah peneliti senior (research journalist) sekaligus dosen (faculty member) di Pasca Sarjana Universitas Paramadina, Jakarta. kami pun meminta saran kepadanya. Bang Herdi pun menyarankan kepada kamu untuk pergi mencari surat pada setiap anak surat keterangan dari musholah tempat kami tinggal yang menjelaskan kalo kami adalah anak umat, dari surat musholah itu nanti kita datang ke PBNU untuk minta rekomendasi dari ketua dan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan kami mendapatkan rekomendasi sebagai kader NU yang akan melanjutkan studi ke Luar Negeri dan surat rekomendasi tersebut kami gunakan untuk meminta dana kepada Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ya, kami yakin ini jalan kami untuk mendapatkan dana tambahan untuk biaya hidup kami selama menempuh pendidikan kami di Luar Negeri.

Saya lengkapi semua persyaratan dari A-Z yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa unggulan ini. Dari mengisi formulir sampai kami harus membuat artikel yang intinya untuk mempromosikan dan membagus-baguskan instansi tersebut. Tak lupa surat Rekomendasi dari PBNU yang saya lampirkan dalam tumpukan berkas-berkas lainnya. Saya serahkan kepada staf biro dan sebagai bukti saya mendapatkan bukti bahwa kami telah mengumpulkan berkas-berkas untuk beasiswa unggulan. Tenang pikiranku. Berkas sudah terkumpul lengkap dan saya tinggal menunggu kabar diterimanya dana anggaran yang saya buat atau sama nasipnya dengan berkas-berkas yang terdahulu berada di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Informasi yang saya dapat dari ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia Rusia (Permira). Dalam chatku bersama ketua PERMIRA, dia mengatakan pasca kunjungan RI 1 dan Menteri Pendidikan ke Rusia, RI 1 berjanji akan memberikan dana tambahan untuk mahasiswa yang sedang studi di Rusia. Saya mencari kebenaran berita tersebut kepada staf Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Ternyata hal tersebut dibenarkan oleh perwakilannya yang bernama Bapak Abe. Pak abe, adalah penanggung jawab beasiswa unggulan di BPKLN. Beliau diundang oleh salah satu penerima beasiswa ke Rusia. Sarjawo namanya, sarjawo ini adalah staf dari SEAMOLEC yang akan melanjutkan studi S3 di Rusia, baik niat dia untuk mengundang kami para penerima beasiswa ke Rusia lainnya untuk mengikuti acara temu kangen bersama pak ABE, mungkin saja nanti berkas kami bisa mulus dan diloloskan oleh Pak ABE. Beliau ini menjelaskan semua kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi 20 tahun ke depan  kondisi negara ini. Saya tidak tau dapat darimana semua berita tersebut, yang tau hanya ALLAH SWT pikirku. Alurngidul yang memakan waktu kurang lebih 5 jam ini, membahas tentang banyaknya sektor yang berpotensi untuk 20 tahun ke depan. Indah benar kedengarannya. Bagus memang beliau menjadi pembicara mewakilkan BPKLN. sekali lagi semoga berkas kami lolos semua. AAAMIINNN!