Rabu, 12 Februari 2014

Mental kuat, Otak Cerdas - Aal Iz Well

Pernahkah anda bermimpi untuk tinggal, studi, atau jalan-jalan ke eropa? Tentu tidak ada yang salah, namanya juga mimpi terkadang suka berlebihan. Bukan bermaksud untuk sombong, tapi saat ini saya sedang di eropa untuk tinggal dan studi disini, mungkin sebagian orang akan bilang “ Wah enak ya”, atau “keren bisa studi di eropa, pasti pintar dan tajir”atau mungkin ada yang bilang “asik bisa jalan-jalan trus maen2 salju”, sekali lagi saya bukanya tidak setuju, mungkin saya akan menyangkal semua itu, terkecuali ucapan “kerennya”. Tulisan ini hanya semata-mata untuk menyuguhkan pengalaman yang saya alami dari kaca mata saya , walau saya tidak menggunakan kaca mata atau mungkin kaca mata saya tidak pas dengan anda.

Pertama ; studi di Eropa khususnya Negara Rusia tidak harus memiliki otak yang pintar biasa-biasa saja tidak usah terlalu lebay pinternya, tapi Mental dan kecerdasan yang utama harus dimiliki setiap individu. Kecerdasan disini dalam arti kemampuan untuk menyiasati segala permasalahan bukan untuk menipu, terkadang memang salah dipergunakan sih. Kembali kepersoalan, jadi untuk studi disini mental lah yang harus diutamakan. Kenapa si mental yang harus diutamakan? jika dari awal mental anda tidak kuat atau bisa dibilang cemen dalam bahasa gaulnya, mungkin anda hanya akan bertahan 1 atau 2 bulan saja, setelah itu anda akan merengek telepon sanak keluarga untuk meminta tiket pulang dan anda gagal. Sebenarnya tidak sulit, anda hanya cukup bersyukur dengan keadaan itu, cukup. Kita mungkin sudah tau Rusia itu adalah negara seperti apa! Saya tidak akan banyak menceritakan tentang negara ini mungkin anda bisa mencari di Mba Gogel, jaman sudah modern.

Kesulitan yang sering dialami oleh mahasiswa asing termasuk Indonesia adalah dalam hal berkomunikasi. Kita mahasiswa, terutama mahasiswa baru pasti sangat setuju dengan hal satu ini. Setiap sudut, dimanapun kalian berada, mungkin di warung, toko buku, atau dijalan, atau di bank mungkin, dimanapun pasti bahasa Rusia, saya saja sampai muak mendengarnya, tapi mau bagaimana? Memang sudah seperti itu. Bayangkan jika mental kalian tidak kuat apa yang akan terjadi? Kalian tersesat atau salah naik bus, dan kalian tidak bisa bahasa Rusia, bagaimana kalian bisa menanyakan jalan atau bus untuk selamat? atau kalian sedang mengurus administrasi dan petugas administrasi kampus memberikan instruksi apa-apa saja yang harus dilakukan, jelas dalam bahasa Rusia? Mengerikan! Tapi tidak usah kuatir, kalau kalian punya mental dan kecerdasan mungkin semua akan baik-baik saja dan itu salah satu dari pembelajaran. Untungnya sistem pendidikan di Rusia menerapkan untuk mempelajari bahasa Rusia 1 tahun untuk setiap mahasiswa asing, termasuk mahasiswa Indonesia. Jadi dengan kata lain sebelum menuju Universitas untuk menimba ilmu, kalian harus mengikuti fakultas persiapan bahasa Rusia selama 1 tahun dan sangat membantu.

Masalah kedua adalah tempat tinggal atau asrama, mungkin tidak semua mahasiswa yang beruntung seperti saya karena asrama saya adalah salah satu asrama terbaru di seluruh asrama mahasiswa yang ada di Rusia saat ini, jadi kondisi masih sangat baik. Saya pernah berkunjung ke kota lain tempat teman mahasiswa Indonesia di Rusia. Saya dikasih ijin tinggal diasrama mereka dengan tarif 150 rubel/ malam, bukan tidak sanggup untuk tinggal di hotel tapi itung-itung pengiritan. Gedung asrama mahasiswa ini bagunan tua, kalo dilihat dari luar seperti bangunan tak bertuan. Bagunan ini 5 lantai, kamar khusus tamu di lantai satu, isi kamar standar saja, ada tempat tidur, penghangat ruangan, lemari, bantal dan sprei untuk alas kasur. Cukup nyaman, akan tetapi Permasalahnya dengan toilet. Asrama ini hanya memiliki 1 kamar mandi dengan sistem mandi bareng-bareng. Jelas berbanding terbalik dengan keadaan di asrama saya. Masalah kenyamanan di asrama dimana kebersihan toilet atau kamar mandi kurang baik, bisa menjadi penyebab kita tidak betah. Kalo saja mental tidak kuat sekali lagi, pasti akan mudur sebelum berperang.

Masalah terakhir adalah cuaca. Cuaca yang sangat extrim dengan suhu udara yang mencapai minus 35 pada musim dingin bisa juga mempengaruhi kondisi kesehatan. Tapi kondisi isi bisa diakal-akalkan kalo kita cerdas. Beruang saja bisa hidup di kutup masa kita manusia kalah dengan binatang. Tapi ada enaknya, biasanya kalo musim dingin itu diindentik dengan salju! benar banget salju akan turun sangat lebat sehingga akan menutupi seluruh kota, pohon, mobil, gedung-gedung semua putih enak untuk dilihat, mungkin bisa maen-maen lempar bola salju dengan teman atau bikin boneka salju! Ya pokonya enaklah salju itu. Mungkin banyak orang ketika mereka melihat foto teman yang sedang diluar negeri, di dalamnya si teman dengan muka bahagia tiduran di atas tumpukan salju. Mereka ngga tau itu dingin banget, paling sehabis foto orang tersebut meriang. Mungkin, ada juga orang yang sedikit tajir, tiap libur panjang trus jalan-jalan ke eropa dengan mendaftar ke perusahaan perjalanan wisata khusus Eropa untuk beberapa hari atau minggu keliling eropa dan melihat salju, bermain-main dengan salju trus foto-foto gitu. Kalian tidak pernah tau dan melihat pasca musim salju ini, dimana salju akan mencair, becek, dan ngga ada ojek, pokonya berbanding kebalik. Awal turun salju semua putih trus salju akan berubah menjadi air, air bercampur tanah, tanah di injek-injek, coklat semua. Kondisi seperti ini biasanya akan membuat mahasiswa-mahasiswa Indonesia kecewa karena mereka terlalu melihat Rusia itu adalah negara Eropa lainya seperti Prancis atau jerman atau mana gitu seperti mereka melihat di Tv tv. Jadi pas melihat kondisi yang nyatanya diluar dari harapan membuat mahasiswa ini galau, trus nyesel. Tapi saya yakin setiap negara di eropa lainnya akan sama kondisinya dengan Rusia walaupun saya belum pernah mengunjungi negara tersebut. Kebanyakan foto-foto yang diambil adalah tempat-tempat yang bersih atau memang dipersiapkan untuk bahan promosi dan kalian akan mengetahu yang sebenarnya jika kalian sudah tinggal dan netap di negara tersebut. Pada akhirnya kalian akan sadar dan bilang negara sendiri lebih indah. Mungkin banyak masalah-masalah lainya yang tidak bisa saya sampaikan. Tapi ini cukup untuk mengisi blog saya. Sekian.

pohon juga putih


jalan diselimuti salju


salju yang indah
salju pun hilang

salju bercampur tanah

jalan becek

Senin, 10 Februari 2014

Cerita Ku


05 – Nov – 2013
Hari ini Saya akan pindah asrama, dari asrama lama ke asrama baru. Sudah dijanjikan memang sebelumnya oleh pihak kampus. Saya hanya membawa satu tas besar, 1 tas tangan, 2 jas, dan 1 tas bodypack sehingga tidak terlalu sulit untuk dibawa semua, sebelum akan saya pindahkan semua, saya harus membereskan beberapa dokumen perijinan yang tlah saya siapkan dari beberapa hari lalu dan juga sudah di cap oleh kantor Internasional kampus, dokumen ini bisa dibilang surat ijin tinggal sementara. Pertama-tama saya harus pergi  melapor ke komandan di asrama baru “Komandan adalah panggilan kami untuk kepala asrama”. Saya lampirkan semua dokumen yang sudah diisi jauh hari untuk kelengkapan data pribadi. Ternyata, komandan menyuruh saya untuk mengulang dokumen yang sudah saya isi, dengan alasan terdapat tetesan minyak dikertas ku ini : “mengganggu mata” katanya, saya tidak tau persih alasan sebenarnya mungkin beliau ini wanita yang terjaga kebersihannya atau memang dia hanya ingin merepotkan saya saja. Apalah boleh buat saya tulis ulang formulir biodata dan segalamacam teman-temannya. Setelah selesai semua, saya berikan kembali dokumen-dokument ini ke dia, namun dia tidak terima, dia bilang dokumen ini harus di cap kembali oleh kantor Internasional kampus. Kantor Internasional kampus berada dekat asrama lama di fakultas fisika, lumayan jauh dari tempat saya berada sekarang. Apalah daya saya harus kembali ke Kantor Internasional Kampus untuk meminta cap kembali untuk dokumen-dokumen ini.

Setelah berjalan hampir sekitar 15 menit, tiba saya di kantor Internasional kampus. Saya masuk dalam ruangan dan memberikan dokumen-dokumen kepada pegawai yang berada disana. Pegawai itu wanita asli Rusia, cantik namun dingin, dia berumur sekitar 29 tahun sudah menikah tapi belum dikaruniai anak. Dia mengambil dokumen-dokumen saya lalu dibawa keruangan lain, mungkin disana bosnya bertengger. Tak lama saya menunggu TADAAA!!! Dokumen-dokumen saya sudah semuanya di cap dengan berlogo kampus. Saya kembali ke asrama baru untuk menjumpai kompandan untuk kedua kalinya, saya keluarkan senyum khas sunda dengan harapan semua sudah berakhir dan ternyata JLEB!! Dia menanyakan surat sehat saya, ternyata tidak ada di dalam tumpukan dokumen-dokumen ini.
Dia bilang begini kira-kira“ini penting, kalo tidak ada surat keterangan sehat tidak bisa tinggal disini, karena asrama ini hanya boleh ditempati oleh mahasiswa-mahasiswa yang sehat”. Dia pikir saya adalah mahasiswa yang tidak sehat, kurang ajar betul manusia satu ini.
Saya jawab dengan bahasa Rusia yang kira – kira begini artinya “Saya sudah medical check up 4 hari yang lalu di rumah sakit yang di tunjuk oleh kampus tapi saya belum mengambil hasil tes, mungkin besok saya akan ambil setelah pihan”
“tidak bisa kisana, Kisana harus menyertakan bersama dengan dokumen-dokumen ini”Komandan argument.
“Saya paham, tapi ijinkan saya untuk pindahan hari ini dan saya akan urus surat sehat itu besok” Lobbyku.
Dengan murka komandan menjawab “tetap tidak bisa kisana”.

Dari sini saya dapat pelajaraan bahwanya orang Rusia khususnya wanita Rusia lebih tepatnya emak-emak Rusia itu susah untuk dirayu, walaupun sudah nangis darah mencoba, sekali bilang tidak tetap tidak, mungkin jika prinsip ini dimiliki oleh penjabat yang ada di senanya untuk tidak bilang korupsi mungkin masyarakat akan makmur sentosa. Balik kepermasalah tanpa berfikir panjang saya lari keluar mencari bus menuju rumah sakit untuk mengambil hasil medical check up. Saya baru tinggal 1 minggu di kota ini, dengan segala keterbatasan komunikasi membuat menghambat ruang gerak. Bahasa adalah alat utama manusia untuk berkomunikasi, dengan bahasa kita tau segalanya. Saik! Bagaimana tidak dengan bahasa Rusia yang saya miliki sekarang ini membuat segalanya susah, contohnya ingin tanya bus, atau mau tanya jalan, atau mungkin ingin tanya sudah punya pacar atau belum, walaupun saya sudah belajar Sastra Rusia selama 4 tahun lamanya tapi ini tetap jadi masalah untuk saya.

Tibalah saya di rumah sakit, lalu menuju keruang yang dahulu tempat saya rongsen. Saya ketuk dan seorang wanita tua keluar, saya kasih secercak kertas kecil kepada dia, kertas kecil itu saya dapat dari komandan, saya tidak tau apa artinya, seperti code mungkin hanya komandan dan wanita tua ini yang mengerti. Wanita tua itu menunjuk ke arah jendela kecil yang terdapat di sebelah kanan saya berdiri, dengan insting dan keyakinan penuh saya pergi mendekat kejendela kecil tersebut dan saya serahkan kertas berisi code tersebut kepada seorang wanita penjaga jendela dan tidak tidak lama wanita penjaga jendela itu memberikan kepada saya hasil rogsen, alhamdulilah menurut dugaan saya hasilnya memuaskan.
Setelah jauh-jauh dari rumahsakit dan saya sudah membawa kertas hasil rongsen, saya kembali untuk menghadap komandan, saya serahkan surat ini kepada dia.
Dia bilang begini kira – kira “Ya ini surat hasil rongsen kamu, dan hasilnya bagus”. Saya senang mendegarnya karena saya bisa tinggal di asrma ini,  komandan melanjutkan bicaranya “Tapi maaf kamu harus serahkan surat ini ke poliklinik kampus untuk mendapatkan surat keterangan sehat yang di tandatangan oleh dokter setempat”. Mampus ternyata belum selesai juga.

Saya telefon sam, mahasiswa Indonesia yang membantu saya dari awal kedatangan untuk mengurus semua administrasi, tapi hari ini dia tidak bisa, karena dia bilang ada kuliah. Si sam jelasin ke saya melalu telefon, dari hasil pemjelasan sam, saya harus pergi ke poliklinik kampus yang berada di dekat asrama lama, sedikit berjalan ke dalam. Saya menuju ke poliklinik kampus dengan membawa surat dari rumahsakit dengan jarak dari asram baru ke poliklinik kurang lebih 1 KM. Disana sudah ada beberpa mahasiswa Rusia yang sedang mengantri di depan pintuk ruang dokter. sayapun dengan patuh mengikuti antrian dengan sabar. Satu persatu silih berganti dan tibalah giliran saya. Saya masuk dan memberikan surat dari rumah sakit denga lincahnya dokter tersebut membuatkan surat keterangan bahwa saya sehat. Alhamdulilah pikirku selesai juga semuanya.


Waktu sudah hampir jam 3, saya sudah mengurus semua ini dari jam 10 pagi 6 jam sudah saya menghabiskan waktu untuk mengurus hal macam ini. Jika hari ini saya tidak bisa pindah juga saya bakar dia punya asrma. Jam 3 pula adalah waktu dimana komandan akan pulang. Saya lari sejadi-jadinya karena saya tidak mau terlambat memberikan surat yang satu ini ke komandan. Masih napas ngos-ngosan saya tiba diruang komandan dan memberikan kertas yang menurutku itu tidak penting tapi penting baginya, dengan senyum komandan memberi isyarat kalo lengkap sudah dokumen perijinan tingal di asrma baru ini. Saya hanya tinggal membayar sewa asrama. Murah saja, hanya hanya 1.300 rubel itu sekitar 350 Ribu rupiah per bulan. Akhirnya hari ini saya pindahan dan menempati kamar baru jauh lebih bagus dari asrma lama. SEKIAN

Sabtu, 08 Februari 2014

Rusia Menanti ( Bag 9 )

TIBALAH KAMI DI RUSIA 

Tak terasa pesawat kami sudah hampir sampai. Perutku mules sekali, saya pikir daripada nanti dibandara saya membuang hajat karena pasti nanti sibuk untuk mencari bagasi, jadi saya putuskan untuk membuang hajat dahulu dipesawat ini, hitung-hitung untuk menambah pengalam saya buang hajat di pesawat. Toilet tidak terlalu besar namun sangat nyaman dan bersih. Jangan tanyakan bagaimana saya nyebok setelah buang air besar, saya harus biasakan untuk menjadi orang bule. Setelah selesai saya kembali duduk ke kursi. Pengumuman pesawat akan mendarat sudah terdengar. Rasa gelisah kembali menyerang, saya akan menginjakan kaki di Rusia pikirku. Detak jantung sedikit cepat dari biasanya, saya melihat keluar jendela tidak terlihat apa2 hanya awan putih yang tebal.

Pesawat yang memabawa kami pun mendarat dengan cantik dan para penumpang pun sudah bersiap-siap untuk keluar pesawat, saya pun juga sudah siap. Saya tidak tau teman pandawa lainnya karena kami berbeda posisi tempat duduk dan aku yakin mereka pun sedang bersiap-siap. Pintu pesawat sudah terbuka satu per satu penumpang keluar dari pesawat untuk menuju ke dalam bandara. Saya lebih dahulu keluar dari pesawat, saya menunggu teman-teman pandawa lainnya di dalam bandara. Kami tidak ada yang tau jalan keluar dari bandara ini jadi kami memutuskan untuk mengikuti kemana para penumpang lainya berjalan. Benar saja di depan kami banyak sekali orang yang sedang mengantri, saya tidak tau mereka sedang apa. Terakhir saya tau ternyata itu pemeriksaan visa oleh imigrasi Rusia, saya pun ikut megantri panjang sekali antriannya hanya ada 7 petugas imigrasi yang bekerja sedangkan penumpang pesawat yang dari mana-mana gumpul di tempat ini. 1 jam saya mengantri dan tiba lah giliranku di ikuti teman-teman pandawa lainya. Saya berikan paspor kepada petugas itu, dengan wajah tak bersahabat petugas itu mengambil paspor ku dan saya melihat dia sibuk mengetik-ngetik dikomputer sekali-kali melihat ke paspor dan wajah ku setelah itu dia memberikan kertas putih, saya tidak tau kertas itu untuk apa, terakhir saya tau dari teman-teman lain bahwanya kertas ini adalah kertas imigrasi yang harus dijaga jangan sampai hilang, jika hilang kami tidak bisa keluar dari negeri ini, “mengerikan” pikirku.

Saya menuju tempat bagasi banyak sekali tempat pengambilan bagasi di bandara ini. Kami sempat kebingungan dimana bagasi kami di keluarkan. Hampir 30 menit kami mutar-mutar untuk mencari bagasi ternyata bagasi kami sudah di letakan di lantai karena mungkin akan ada bagasi lain yang akan dikelurkan agar tidak tertukar bagasi kami diletakan tak bertuan di lantai itu pikirku. Setelah semua barang-barang kami lengkap kami menuju keluar bandara, disana sudah menunggu staf KBRI yang menjemput kami. Dia akan mengarahkan kami ke kota masing-masing. Setelah meeting selama 10 menit kami pun bergegas keluar dari bandara untuk menuju ke stasiun kereta, dari bandara ini kami menggunakan kereta menuju stasiun yang ada di pusat kota moscow. Kami melangkah keluar bandara, dan kami di sambut dengan hawa dingin negeri ini, khas sekali rasanya. Kami saling memandang, kami tau apa yang ada dalam pikiran kami satu sama lain dan kami tersenyum. Ya kami sudah tiba di Rusia. 5 pandawa yang akan berjuang untuk menjemput impiannya. Langkah kami akan dimulai disini, dimana kaki ini melangkah keluar bandara. “RUSIA TERIMALAH KAMI BER5 INI DENGAN SEGALA KETERBATASAN KAMI” teriak ku.

Sabtu, 01 Februari 2014

Rusia Menanti ( Bag 8 )

PELAYANAN PESAWAT TINGKAT INTERNATIONAL

Sudah setengah perjalanan  dari Dubai menuju Rusia. Saya pun sudah bosan dalam pesawat, ini bagaimana tidak saya hanya bisa duduk manis disamping bapak-bapak tua yang songong ini, mungkin kalo sebelah ku wanita cantik beda cerita haha. saya mencoba mencari-cari kesibukan untuk menghilangkan rasa bosan. Saya ingat PSP (PlayStation Portable) yang ada di dalam tas ransel ku, lalu saya menggambilnya mungkin saat ini keponakan ku sedang bingung mencari PSP nya bisa kebayang oleh ku dia akan menangis dan akan menayakan kepada neneknya. PSP ini saya rampas tanpa sepengetahuan dia haha saya memang om yang baik.

Satu jam sudah berlalu, PSP hanya mampu menghilangkan rasa bosan ku selama 1 jam saja, tapi tak apalah lumayan juga pikirku tinggal 2 jam lagi pesawat ini akan tiba di Rusia. Saya melihat pramugari cantik sedang membagikan konsumsi, ternyata sudah waktunya makan siang tak sabar saya menunggu giliran untuk dibagikan konsumsi. Tibalah giliranku, si pramugari cantik ini memberikan menu yang di dalamnya terdapat pilihan untuk makan siang ku. Tak banyak cerita saya hanya bilang “berikan yang enak kepada saya” dan pramugari cantik itu memberikan kotak yang saya tidak tau apa isinya, saya buka dan aroma enak pun menembus dalam hidung ku. Steak daging sapi dengan irisan kentang goreng, satu kata untuk makanan ini, “LAJISS”. Pramugari cantik itu menawarkan minuman “mau susu” jleb saya terdiam seperti patung, hampir runtuh iman ku dengan tawaran pramugari canti ini, cepat-cepat saya istiqfar. Pramugari melanjutkan “mau susu atau jus, atau teh” alhamdulilah ternyata pramugari cantik itu menawarkan susu yang lain. “Milk and Juss, please” pintaku, ditarolah 1 gelas susu segar dan satu gelas juss kemeja yang terdapat dihadapan ku.
 
Sudah habis makanan ku lahap tak tersisa, tinggal nge rokok saja satu batang komplit makan siang ku, tapi karena di dalam pesawat saya urungkan niat ku. Tak lama pramugari cantik itu datang kembali dengan tatapan penuh hasrat dia bilang “Have you Finised Sir, May I take This” jari telunjuknya mengarah ke kotak makanan ku. Oh “Sure sure, This is LAJIS, Thanks you” ucapku, pramugari itu pun tersenyum malu. Setelah suguhan makan siang tak lama pramugari cantik itu menawarkan minuman untuk ke dua kalinya, tetap dengan orderan yang awal saya meminta susu dan jus. Perut sudah terisi, rasa kantukpun melanda. Saya pun tidak tau lagi harus berbuat apa setelah ini, memang dasar manusia, lapar dungu kenyang pun super dungu jadi saya putuskan untuk tidur dari pada saya menjadi manusia super dungu.

Terlihat samar-samar dari mata ku yang baru bagun ini pramugari canti sendang membagikan sesuatu kepada semua penumpang. Saya pun mengumpulkan nyawa ku yang sedang berterbaran. Ternyata pramugari cantik itu sedang membagi-bagikan es krim, wah saya pun tak mau terlewatkan. Teringat jauh pikiranku kewaktu dimana saya bersama teman-teman pandawa sedang berkumpul dirumah bang Herdi. Si Abang sedang menceritakan pengalamannya saat naek pesawat ke Amerika sana. Si abang memberitahukan pengetahuan baru kepada kami
abang herdi bilang “Negara yang kaya terlihat dari maskapainya” kami bingung menerjemahkan makna dari kalimat itu.
“Loh kenapa bisa begitu bang” tanya kami
Si abang bilang “Nanti kalo kalian sudah berangkat, pas dipesawat kalian akan diberikan es krim, enak sekali es krimnya Hahah, lalu kalian bisa minta 2x atau 4x haha. kalo kalian naek pesawat dari negara miskin, jangan kan es krim kalian minta, nambah jus aja tidak boleh haha”. Kami ber 5 saling paham apa yang abang herdi sampaikan walau ilmu kami belum sampai kesana.

Lalu saya praktekkan teori si abang herdi ini untuk mengetahui Negara pemilik pesawat ini negara kaya apa miskin, setelah es pertama saya habis, saya memanggil pramugari cantik itu untuk minta eskrim ke 2. “May I have IceCream One More, Please” ucapku, lalu pramugari cantik itu pergi sejenak dan membawakan eskrim untuk ku. Saya lahap Es krim ke dua dengan cepat dan saya minta kembali eskrim ke 3, saya panggil  panggil kembali pramugari canti itu dan bilang “May I have IceCream one more again, please” dengan muka yang sudah tak cantik pramugari itu pergi kebelakang dan memberikan 1 lagi eskrim kepadaku, haha saya tertawa senang, saya sudah buktikan terori si abang dan bab 4 kesimpulannya adalah negara pemilik pesawat ini adalah negara kaya. 

Bertarung dengan angin dan salju

Sudah dua hari ini angin bersertakan butiran salju turun di Rostov, mungkin juga sama dengan kota-kota lain di Rusia. Suhu udara semakin merosot bahkan hari ini saja sudah minus 17’C dengan Feels Like mencapat minus 22’C. Butiran salju yang turun dari 2 hari lalu membentuk seperti tumpukan pasir putih yang bergelombang indah sekali. Terlihat seperti pada lukisan alam, dengan angin sebagai kuasnya menambah keindahan goresan-goresan di permukaan tumpukan salju itu.

Aktivitas hari ini berjalanan seperti biasa namun dengan keadaa seperti ini waktu berasa melambat. Bagaimana tidak angin yang bertiup kencang membuat pejalan kaki memasaang kuda-kuda agar tidak terdorong oleh angin, ketika angin melambat baru lah mereka berjalan. Mobil-mobil di jalan pun begitu, tidak bisa memacu kecepatan seperti biasa karena salju pun sudah menutupi jalan beraspal. Mobil-mobil mewah dengan kualitas ban yang baik mungkin tidak masalah dengan kondisi seperti ini, tapi mobil-mobil tua seperi volga atau mungkin mobil-mobil yang tidak memiliki kualitas ban yang baik akan sangat sulit untuk melawit tumpukan salju sehingga akan membuat antiran panjang di jalan.
Ini pengalam pertama saya melihat cuaca kaya gini, Awesome! Pagi ini saya pergi ke kampus dengan jarak antara asrama ke kampus kuliah bahasa sekitar 1 KM, kondisi yang tak seperti biasa ini membuat jarak menjadi 3 KM. Kenapa seperti itu? Angin kencang dan tumpukan salju yang akan memperlambat dan mempersulit jalan sehingga seharusnya dengan kondisi biasa jalan kaki hanya menghabiskan waktu 15 menit, tapi dengan kondisi seperti ini saya harus menghabiskan waktu 30 menit mungkin ini juga dapat membakar 500 kalori dalam tubuh saya.

Hari ini saya ada kelas jam 10:15 waktu Rostov. Saya bangun jam 9 pagi lalu pergi untuk mandi. Walau diluar dingin dan kebanyakan orang-orang Rusia atau mungkin manusia yang ada di kota ini tidak terpikir untuk mandi karena memang tidak penting atau mereka malas, tapi bagi saya mandi adalah wajib hukumnya ya wajib untuk mandi 2 hari sekali. Sudah 2 hari ini saya pun menjadi warga lokal yang malas untuk mandi, jadi saya putuskan untuk mandi hari ini. Setelah mandi saya pun keringkan badan dan berpakaian. Seperti biasa saya sarapan dengan makanan sisa selaman yang saya panaskan terlebih dahulu. Makaroni menjadi andalan makanan untuk saya saat ini, karena memang simpel dan saya pun tidak punya kemampuan untuk memasak yang lain, jadi pikirku yang terpenting itu kenyang rasa adalah nomor 2 bahakan ke 3. Perut kenyang bandan wangi saya siap untuk menerjang badai salju ini demi pendidikan, masa saya kalah dengan nenek tua yang pergi kepasar untuk membeli bahan-bahan dapur dengan cuaca seperti ini. Stelan pakaian hari ini harus disesuaikan dengan cuaca, jadi saya putuskan untuk menggunakan long jhone atas setelah itu kaos tangan panjang, Jaket pertama lalu ditambah jaket bulu angsa dan bagian bawah hanya longjon dan celana Jeans. Tak lupa sarung tangan 2 lapis dan Kupluk untuk penutup kepala. Badan sayapun menjadi 2 kali lipat besarnya. Semua sudah siap, saya ambil tas lalu pergi keluar kamar tak lupa saya membaca Basmalah “ Bismillah Hirrahman Nirrahim”.

Saya berjalan diatas tumpukan salju yang sudah menggunung, kira-kira kakiku terbenam hingga sebetis. Saya hanya melihan kebawah memperhatikan langkahku, salah-salah saya akan terperosok. Semua bagian tubuhku ini sudah tertutup rapat, sehingga rasa dingin pun tidak saya rasakan. Tapi, setutup-tutupnya semua bagian tubuh ada satu bagian yang tidak bisa saya tutup, yaitu muka. Saya tidak tahu dengan apa saya menutup muka ini karena saya tidak memiliki kupluk yang seperti ninja, jadi muka ini dicumbu habis-habisan oleh angin dingin. Saya tidak bisa menuliskan bagaimana rasanya muka ini terkena angin dingin itu. Aneh, bukan dingin atau terasa segar muka saya tapi muka berasa panas bercampur perih, mungkin bisa dicontohkan taro muka anda diatas tumpukan es yang membeku di dalam frizer kulkas rumah anda. Saya terus berjalan sekali-kali saya berjalan mundur karena memang angin yang datang dari depan membuat muka perih bahkan akan mendorong tubuh kebelakang, jadi memang harus dibutuhkan taktik yang jitu jika tidak tubuh akan terdorong kebelakang bahkan bisa terjatuh. Namun jika angin yang datang dari arah belakang itu sangat membatu, sehingga jalan kita menjadi ringan, namun tidak semudah itu juga, dengan kondisi jalan yang licin saya harus berhati-hati juga karena bisa terpeleset dan akhirnya terjatuh juga. Serba salah memang dengan kondisi seperti ini.


Selangkah demi selangkah akhirnya tibalah saya di tempat kuliah bahasa yang berjarak 1 km. Saya bersyukur tidak terjadi apa-apa, dengan napas yang masih ngos-ngosan karena memang menghabiskan tenaga juga berjalan melewati salju yang sudah selutut dan angin dingin yang sangat kencang seperti ini. Tapi setidaknya saya bisa bernapas untuk 5 jam kedepan karena waktu kuliah dari jam 10:15 sampai 14:45.